Sejarah Kayu Jati
Jenis kayu jati termahal ada di Indonesia. Kayu jati awalnya berasal dari Gujarat, India. Pedagang membawa bibit kayu tersebut ke Indonesia. Hasil budidayanya ini ternyata sangat subur tumbuh. Bahkan kualitas kayu jati Indonesia sangat bagus. Sehingga sering kita sebut juga dengan emas hijau. Bahkan kayu yang berasal dari tanaman Tectona Grandis ini menjadi salah satu komoditas dagang jaman Belanda. Tapi kalian sudah tau belum, ternyata jenis kayu ini telah ada sejak jaman kerajaan Majapahit. Dulu masyarakat menggunakannya untuk membangun rumah. Hingga Belanda masuk ke Indonesia, mereka bahkan berusaha menguasai jenis kayu ini. Jati di daerah Jepara memang selalu terkenal dengan kualitasnya yang nomor satu. Hal inilah yang membuat belanda sangat ingin menguasainya. Saat jaman VOC, Belanda membuat kesepakatan dengan pihak kerajaan. Mereka meminta semua pejabat untuk menyerahkan jati yang telah mereka tebang kepada pihak belanda. Masyarakat bahkan harus bekerja paksa untuk memenuhi permintaan dari VOC Belanda. Hasil tebangan tersebut kemudian mereka bawa ke Rotterdam dan Amsterdam. Selanjutnya jenis kayu jati termahal inilah yang menjadi bahan baku pembuatan kapal. Karena mutunya yang luar biasa, Belanda berhasil menjadi produsen kapal terbaik di dunia saat itu. Armada-armada perang mereka menggunakan bahan dari kayu jati Jepara Indonesia.
Keunikan Kayu Jati
Kayu jati mampu tumbuh hingga 30-40 meter. Semakin tua usianya maka semakin cantik corak yang ia miliki. Hal ini tidak lepas dari banyaknya kambium yang mereka produksi. Pohon ini sangat banyak kita gunakan untuk bangunan maupun furniture. Karena bentuk batangnya yang bisa tumbuh lurus, kuat dan klasik. Serat kayunya sangat indah dengan warna cokelat. Soal ketahanan tidak perlu kita ragukan lagi. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa mebel dari jati bisa kita wariskan ke cucu hingga cicit. Hal lain yang juga menguntungkan adalah perawatannya yang minim. Barang yang terbuat dari kayu jati baik itu tempat tidur, kursi, meja, dipan, ayunan dan sebagainya tidak perlu merawatan khusus. Kita hanya perlu membersihkan debu yang menempel agar warnanya tetap berkilau.
Keunikan lain dari pohon jati adalah oil protektor yang ada kambiumnya. Hal ini membuat kayu jati tahan air dan tidak mudah lapuk. Serangga pun tidak nyaman untuk bersarang di sana. Minyak tersebut bertindak sebagai anti bacterial alami untuk serat kayu. Sehingga tidak terjadi pembusukan. Lingkar kambium kayu ini besar sehingga mudah untuk kita potong atau bentuk. Keunikan ini berhasil masyarakat manfaatkan dengan membentuk ukiran unik yang menjadi ciri khas. Jenis kayu jati termahal dari Jepara telah terbukti hingga kini masih mampu membuat usaha kayu tetap eksis.
Ketahanan Kayu Jati
Ketahanan kayu jati telah terbukti sejak dulu. hal ini juga yang membuat harganya semakin meroket tinggi. Bukan tanpa alasan, setiap orang ingin mengeluarkan uang untuk mendapatkan produk berkualitas. Mebel yang terbuat dari jati jepara pun bisa bertahan 70 hingga ratusan tahun. Barang yang bertahan lama mampu mengurangi biaya pengeluaran kita. Uang tersebut bisa kita gunakan untuk hal lainnya. Kekuatan kayu jati karena ia mampu bertahan dalam tiap kondisi. Baik musim panas maupun hujan yang lembap kayu jati tidak terpengaruh sama sekali. Faktor lain yang membuatnya mahal adalah nilai estetikanya yang tinggi. Keunikan dari lurik-lurik yang terbentuk dari kambium kayu sangat unik. Bahkan hal ini tidak bisa kita temukan pada jenis kayu lain
Jenis Kayu Jati
Berbagai keunggulan dari kayu jati telah menjadikannya jenis kayu jati termahal di dunia. Bahkan permintaan pasar yang terus meningkat membuat produk ini semakin langkah. Secara umum masyarakat kita mengenal 2 jenis kayu jati yaitu, tipe jati minyak dan kapur. Berbedaan mendasar dari kedua jenis kayu konvensional ini adalah warna dan bobotnya. Kayu minyak memiliki warna yang lebih pekat. Warna cokelat tua lebih mendominasi bagian luar hingga dalamnya. Seratnya jauh lebih rapat sehingga bobotnya lebih berat dari jenis jati kapur. Kayu jati kapur berwarna campuran cokelat dan putih di bagian luar. Sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Bobotnya lebih ringan dari jenis jati minyak. Jenis kayu ini kita kenal dengan sebutan jati lokal. Waktu untuk memanennya cukup lama yaitu 60-80 tahun.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi mendorong perkembangan dalam riset kultur jaringan. Sehingga saat ini telah ada jati inkonvensional dengan jarak panen lebih singkat. Namun soal kualitas hampir sama bahkan ada yang lebih baik. Seperti bibit dari Myanmar yang mengisolasi sifat dari kayu jati berusia 140 tahun. Jenis ini telah banyak berkembang di Indonesia juga. Dukungan iklim dan kesuburan tanah nusantara membuat jenis kayu jati termahal.
Suka mebel kayu jati berkualitas, dapatkan produk dengan kualitas nomor satu hanya di Hutan Kayu Furniture. Cek katalog online mereka di https://hutankayufurniture.com/ atau +62 81 882 856 160